Mendung Tlah datang tak
pudar membawa kepekaan hitam, diharibaan namamu ada namun tiada
Samar samar
membawa rintikan hujan, Usir angin hingga sirna terkatup luka yang masih tersisa
Terasa hingga terlalu
terlena Lusah mukamu kusut tertegun tak berucap
Diam menatap bisu sebuah
death note yang pernah dia Tulis untukku.
Jakarta 1 Syawal 1429 H sebuah peristiwa yang membuatku pedih disaat ak benar2 merasakan kehilangan seseorang yang baru ak sadari kalo dia benar benar berarti dalam hidupku.
Namanya Henk anak keturunan cina manado, dia kukenal pertama kali di semester ke2 saat ak kerja praktek di sebuah RS swasta yang cukup elit dikawasan Bekasi
Dia adalah sepupu pemilik RS tersebut dan ikut mempunyai posisi yang cukup penting di RS itu.
Entah kekuatan cinta apa yang ada pada diriku hingga dia begitu mencintai aku, dia berjuang mati matian tuk bisa meluluhkan hatiku yang keras bagai batu,tak Jarang ak caci makai disaat dia datang ke kos ataupun kerumah dari temen kampusku dia selalu bertanya tentang ku.
aku sendiri tak tau kenapa ak begitu membenci dia padahal begitu banyak kebaikan yang dia
lalukan buat ak saat ak di RS itu, dari tampanpun dia selalu jadi bahan gosipan temen2ku.
Yah mungkin satu alasannya aku belum bisa mencintai orang lain selain seorang yang jadi cinta pertamaku Arya namanya,tapi sayang dia lebih memilih sahabat dekatku,sejak saat itu ak tak berusaha membuka pintu hati ini untuk orang lain, ak lebih memilih mempertahankan persahabatan itu, membiarkan hidup tanpa arti sebuah cinta.
Cinta yang buta yang telah mematikan hati dan pikiranku.
Setahun tlah berlalu begitu cepat, atas saran2 dari teman kampusku ak pun meng iyakan untuk
menerima dia sebagai cowok aq meski dihatiku belum menciantai dia, aku berharap ak bisa melupakan si Arya kalo ak bersama dia. Sebulan kemudian keluarganya datang kerumah berniat untuk meminangku semua terlalu cepat dan seolah jantungku sudah berhenti berdetak, tak pernah mampu buka tabir pintu cinta itu dihadapannya karna memang sekeping hatiku udah tertaut buat si Arya.
IBuku adalah orang yang pertama kali menentang keras kalo ak bersama dia karna sampai saat itu
dia masih beragama Non Is, meski keluarganya dan dia sendiri tak pernah keberatan bisa masuk islam setelah menikah denganku nanti, Ayahku yang berusaha menepis pertentangan itu dengan harapan ak tak terlalu larut dalam kesedihan dan masalaluku bersama si Arya.
DIamenguji Henk dengan ratusan syarat yang sangat memberatkan untuk menguji sengguhan dia masuk Islam dan cintanya ke aq, semua tlah dia lakoni dari sahadat, sholat, puasa sunah serta puluhan sarat laiinya.
Hal yang paling berat dia harus jalani yaitu khitan disaat umurnya sudah 30 tahun, karna dalam islam itu adalah hal yang wajib, dan bukan hal yang Wajib bagi umat Non Is seperti dia sebelumnya.
Semua ratusan syarat tlah dia penuhi. Akirnya 3 bulan saat ak berumur 20 thn lebih ak syah jadi
istrinya meskipun kuliahku masih belum selesai. dia begitu menyayangi aku memanjakanku bagai
putri cinderella saat itu, 2 Th dari pernikahan itu akupun baru mengandung anak dari dia
hingga akhirnya lahirlah anak cowok yang begitu mungil ak sangat menyayanginya,tapi hatiku masih saja belum sepenuhnya mencintai dia.
Proses kelahiran itu begitu sulit sekali saat itu ak putuskan untuk mengangkat rahim ak agar ak tak lagi punya keturunan dari si Henk. karna beberapa bulan menjelang kelariran anaknya dia sungguh berbeda sikapnya, memang benar firasatku saat itu. Sejak anaknya lahir 2 bulan kemudian dia benar2 berubah total dia sering mabuk mabukan, pulang malam dari tempat2 hiburan, dan yang paling buat aq sock dia memutuskan untuk keluar bekerja dari RS dimana saat itu posisinya dia sudah sangat tinggi.Dia sangat pencemburu disaat teman2 cowoku datang kerumah meski sekedar silaturahmi, dia memperlakukan ak begitu kasar sering mencacimaki ak, memukuli aku
karna cinta butanya.
HP pun dia rampas dari tanganku, ak tak tau apa alasannya kenapa dia benar benar berubah. Setiap ak ajak datang ke pesta pernikahan ataupun Takjiah tetangga dia menolaku sangat keras, ak begitu heran dengan perubahan kelakuannya kenapa seperti itu,dari ibunya kakak or ak sendiri sudah puluhan kali menanyakan tapi dia hanya diam membisu. Waktu begitu cepat berlalu, ak sudah tak sanggup pertahankan rumah tanggaku yang hambar saat itu, tiap hari hanya dihiasi air mata.
Dia tak penah lagi menafkahi ak dan anaknya. Setelah lulus kuliah ak pun bekerja sendiri ak tak pernah mau mengambil speserpun uang tabungannya dia yang tiap hari sudah dihambur hamburkan.
10 thn tlah berlalu ak merasa sudah tak sanggup lagi melihat perubahan sikapnya si Henk, ak berusaha ngomong baik2 untuk pisah atau cerai saja dari si Henk tapi entah setan mana yang merasuki pikirannya dia tiba2 mengambil pisau dan ingin membunuhku ak lari terbirit birit, disebuah rumah kawasan Elit diBekasi itu. Tak seorangpun yang melihat ak lari di jalan di tengah malam jam 12 itu, ak lari keluar rumah sambil berteriak minta tolong, tanpa ak sadari ak memecahkan sebuah hiasan kaca dan ak injak sampai akirnya tetangga membawa ak ke RS untuk dioperasi. Tetangga pada datang dan mereka melihat si Henk masih memegang pisau,begitu panik akirnya tetangga aku telpn kakaku yang berda dikawasan bekasi juga. Kebetulan dia seorang Polisi yang akirnya mengkasuskan ini dengan perkara pidana, dengan pilihan dia tidak akan dipidanakan dengan syarat mau menceraikan aku saat itu.
Dengan berat hati dia harus meilih jalan itu karna dia sangat menyayangi anaknya dan tidak mungkin tega anaknya dibilang punya anah mantan Napi. Perceraianpun berlangsung dia memaksa kami untuk merawat anaknya satu2nya, dia berjanji akan bekerja lagi demi anaknya kalo tidak boleh dia mengancam akan membawanya ke luar negri dan tak pernah boleh lagi ak menemui anak kami itu, ak pun mengiyakan karna aku tau dia begitu menyayangi ank kami. Semua berjalan begitu cepat anaku begitu jauh sama ak, setiap ak ingin bertemu dengannya dia slalu menghindar dan dia mau menemui ak kalo ak bisa rujuk lagi sama si Henk, begitu sesak ak mendengarkannya ak menangis sejadi jadinya, akhirnya aku harus iklas merelakannya untuk tidak menemuinya lagi.
3 tahun setelah perpisahan itu tepatnya di Hari Raya Id Fitri ak mendapat telpn dari mantan mertuaku yang mengkabari kalo si Henk sakaratul maut karna penyakit leukimianya yang sudah bertahaun2 dia alami dan tidak pernah mau berobat, keluarganyapun sock dan tak pernah tau dengan penyakit itu. Tanpa berfikir panjang ak datang ke Rumah sakit tempat dia diRawat sesuai permintaan terakir dia ke Ibunya, sampai disana ak rangkul erat anaku yang sedang menangis sejadi jadinya melihat ayahnya dalam sakaratul maut.
"dek Rose maafin atas kelakuanku ke kamu slama ini ke kamu, aku tlah dibutakan oleh cinta
didunia, aku begitu mencintaimu melebihi cintaku terhadap Penciptaku sendiri tapi taukah kau
kenapa aku jadi berubah seperti kemaren?" katanya ke saat kematian itu mau menjemput.
"Sudahlah ga usah dibahas lagi iya aku tau kau sangat mencintai ak melibihi cintamu terhadap
ragamu sendiri, tapi ak berharap cinta hakikimu hanya untukNya yang utama, ak berharap kau
berubah dulu bukan karna ak tapi karna Cintamu kepadaNYa, sudahlah kita tutup cerita lama ini
hari ini hari Fitri sudah saatnya kita saling meamafkan" Sambil ak tutup mulutnya dengan jari
ku agar dia tak banyak bicara dengan kondisi yang begitu parah. Sebelum menutupkan matanya untuk terakir kalinya di hari suci itu dia menyerahkan sebuah death note berwarna hitam dengan tulisannya tinta putih yang begitu rapi,dia tuliskan harapan harapannya selama 10 tahun lebih menderita leukimia tanpa ada seorangpun yang tau tentang itu, yah mungkin hanya mukjijat dariNya dia bisa bertahan begitu lama.
Hal yang buat ak tambah merasa bersalah, dia ceritakan pernah membaca sms dari arya untukku
dan dia tulis disitu."Deq Rose aq berharap dengan pernikahanmu ini kau bisa melupakan aq dari cinta sejatimu dan cinta pertamamu, dia lebih baik dari aku, cinta dia begitu besar terhadapmu dibanding cinta aku ke kamu, maafin ak kalo ak tak bisa membalas cintamu itu, karna cintaku telah kujanjikan untuk sobatmu saja meski rasa itu ada juga untukmu tapi tak sebesar sayangnya ke sobatmu, maafkan ak karna ak persahabatan kalian jadi seperti ini,Ak Tau Alloh itu adil menciptakan orang baik untuk orang baik seperti kau dan dia semoga kau bisa belajar mencintainya
sakinah,mawadah and warohmah Amien"
Dan yang paling buat tubuh ini merinding keinginan di death note itu tertulis dia menginginkan kematiannya pada saat Ramadhan ataupun titik penghabisan Bulan puasa, dengan melihat ak berada disamping nya sambil berucap kata maaf teryata Alloh mengabulkannya.
Ya Robb Ampuni ak yang tak pernah bisa menerima taqdirmu,ak merasa jadi makluk yang tak berguna jadi istri yang tak pernah bisa mencintai dan membahagiakan dia dengan sepenuh hati, ak merasa malu sejak kecil ak diajarkan agama ibu dan ayahku tapi agamaku masih setengah setengah,
sedang dia yang mualaf saja sudah begitu kuat menjalani semua itu meski dia pernah drop dalam
beberapa waktu. Tapi ak tak pernah menyalahkan dia mungkin saat itu dari baru frustasi dengan
penyakit yang dideritanya dan apalagi dia sudah mengetahui orang yang begitu dia cintai teryata
tak pernah mencintainya dengan tulus.seharusnya ak berada disampingnya menguatkan dia mencintai dia...
Ya Robb DI bulan Rhamadan ini mengingatkan ak pada dia, ternyata sampai saat ini ak masih
menyimpan rasa penyesalan itu, aku begitu kehilangann dia ya Robb mulai saat ini ak berjanji akan selalu mensyukuri apa yang ada.
--Dan Bisa Jadi kita mencintai seseorang padahal itu teramat buruk untuk kita, bisa jadi kita
membenci seseorang padahal itu sebenarnya yang terbaik untuk kita, sesungguhnya ALLoh itu AdiL
pilihannya selalu buat yang terbaik untukhambanya--
SPecial Thanks to MAs Insan yang udah memaksa buat postingan di Open Housenya he he akirna ada juga postingan meski masih aBal AbaL